Halaman

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Selasa, 16 Februari 2016

JURMIYAH

Muhammad bin Muhammad bin Dawud Ash-Shanhaji, yang populer dengan nama Ibn Ajurrum (w. 723 H/1323 M). Kata “Ajurrum” (dengan Hamzah dibaca panjang/mad dan Ra’ bertasydid) merupakan bahasa Barbar yang artinya “seorang fakir yang sufi”. Ia dikenal dengan karyanya yang fenomenal dalam ilmu Nahwu yaitu “Al-Muqaddimah” atau dikenal dengan “Al-Ajurrumiyyah (الآجُرُّومية)”. Santri biasa menyebutnya dengan “Jurmiyah”. Kitab Al-Ajurrumiyyah ini amat ringkas namun bermakna luas. Karena itu kitab ini dijadikan materi dasar bagi siapa pun yang ingin mempelajari ilmu Nahwu. Ada puluhan ulama yang menulis perluasan (syarh) dari kitab ini. Sebagian lagi menyusun nazhm-nya.

Mazhab nahwu Ibn Ajurrum adalah Kufi. Hal ini bisa diketahui dari redaksi dalam Ajurrumiyyah di mana ia menggunakan istilah “khafdh (خفض)”. Ia juga berkata bahwa fi’il amr dibaca jazm dan “kaifama (كيفما)” termasuk jawazim. Semua itu merupakan pendapat Kufiyyin. Bahkan ia adalah pakar Nahwu terakhir yang menonjolkan pendapat-pendapat madrasah Kufah dalam karyanya. Selain "Al-Ajurrumiyah", karyanya yang lain adalah "فرائدُ المَعاني في شَرح حِرز الأماني". Ia wafat di Fas pada tahun 723 H.
Selengkapnya.. Share